Saturday, October 22, 2016

Proses Proses Persepsi

Hallo gaes kali ini aku akan coba membahas tentang persepsi namun persepsi tidak akan mungkin terlepas dari yang namanya sensasi. Apakah pengertian dari sensasi atau persepsi itu sendiri? Nah sensasi adalah proses yang terjadi ketika organ atau indra kita menerima rangsangan dari luar seperti bau, rasa di lidah, pendengaran, dan hal lain yang berkaitan dengan panca indra kita. Lalu persepsi itu merupakan proses pemikiran lanjutan dari sensasi rangsangan yang kita terima akan di interpretasikan secara ilmiah oleh otak.

Tapi yang akan aku bahas disini adalah proses persepsi. Proses persepsi ini didistribusikan oleh thalamus ke korteks dan area lain di otak kecuali sensasi bau/penciuman. Dalam memproses informasi itu tiap korteks mempunyai fungsi tersendiri.

Proses persepsi memiliki beberapa konspe diantaranya:

1. Prinsip Gestalt
Prinsip dasar : otak menggunakan prinsip bawaan dalam mengatur informasi sensoris
  • Proximity : kecenderungan mengkategorisasi objek yang berdekatan
  • Similarity : kecenderungan mengkategorisasi objek yang karakteristiknya mirip atau sama
  • Good Continuation : kita cenderung menafsirkan garis berpotongan sebagai garis yang menyambung
  • Closure : kita cenderung melihat sesuatu utuh padahal ada kesenjangan atau kekurangan disana
  • Illusory Contours : kita cenderung melihat suatu kontur padahal mereka tidak ada


Similarity
kita melihat ini adalah lingkaran tetapi
limgkaran ini berbeda dari segi warna
Proximity
Kita melihat itu adalah tapak kaki padahal sebenarnya
itu adalah lingkaran merah saja
















Closure
Kita melihat ada sebuah lingkaran
atau persegi tetapi itu hanyalah garis
putus putus
Good Continuation
Kita melihat ini adalah 2 garis
yang berpotongan padahal ini
merupakan 4 garis yang berada
pada satu titik temu

Illusory Contours
Kita melihat disitu ada sebuah persegi
padahal itu hanyalah 4 lingkaran
yang terpotong oleh sudut 90 derajat

2. Konsep Persepsi Top-Down dan Bottom-Up
Top down adalah suatu teori yang mengatakan bahwa suatu proses pengenalan objek yang kita amati adalah diawali dengan stuatu hipotesis tentang objek tersebut yang diikutin oleh pengenalan bagian bagian objek tersebut berdasarkan asumsi yang kita buat.
Sedangkan bottom up adalah proses pengenalan suatu objek diawali dengan identifikasi kita terhadap bagian bagian spesifiknya yang menjadi landasan kita dalam mengenalin objek tersebut.

3. Konsep Persepsi Kedalaman
Ada beberapa point penting dalam konsep ini diantaranya :
  • menentukan lokasi objek
  • binocular depth cues (isyarat kedalaman yang bergantung pada kombinasi dua mata)
  • monocular depth cues (isyarat kedalaman yang bergantung pada satu mata)
  • binocular disparity (perbedaan posisi pada suatu objek yang ditangkap oleh dua retina)
  • motion cues (isyarat kedalaman yang bergantung pada gerakan mata)

4. Konsep Persepsi Ukuran Bergantung Pada Jarak
Ketika ukuran retinal suatu benda pada jarak pandang yang berbeda dengan ukura yang berbeda dapat tercipta suatu ilusi.
Ames Box
kita melihat bahwa dua orang ini memiliki tinggi yang berbeda
padahal tinggir mereka sama, hanyalah jarak yang membuat
mata kita seakan akan melihat mereka berbeda

kita melihat ada dua garis merah yang secara kasat mata
terlihat berbeda panjangnya, tetapi panjang mereka sama
hanya saja dua garis hitam yang membuat panjang
mereka berbeda di mata kita

Otak dan Struktur Otak

Otak
Otak adalah organ yang sangat penting untuk manusia, diibaratkan otak itu adalah CPU-nya komputer yang jika tidak ada CPU maka komputer tidak bisa menjalankan program programnya. Begitu juga otak, tanpa otak kita tidak akan bisa menjalankan sistem yang ada pada diri kita secara optimal seperti memori, merasakan, mendengar, hingga bergerak. Itu dikarenakan otak merupakan sistem saraf pusat manusia yang terdiri dari 100 milyar sel saraf dimana terdapat sekitar seribu hingga sepuluh ribu sinapsis untuk setiap sel saraf. Untuk perkembangannya sendiri, otak akan berkembang tiga kali lipat pada usia 1 tahun dan berkembang penuh pada usia 18 tahun. Berat otak mencapai 1,36kg atau setengah berat kulit manusia walaupun beratnya mencapai segitu 3/4 bagian otak adalah air.

Struktur Otak
Otak memiliki 2 hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri yang dihubungkan dengan corpus collosum. 

  1. Lalu otak besar (cerebrum) dapat dibagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan oksipitalis.
  2. Cerrebelum adalah otak kecil
  3. Brainsteam (batang otak) terdiri dari otak tengah (midbrain), pons, dan medulla oblongata.


Adapun fungsi dari bagian otak besar (cerrebrum) diatas antara lain:
  • Lobus frontalis (bagian depan) : mengendalikan gerak otot dan berpikir
  • Lobus parietalis (bagian tengah) : pengatur perubahan pada kulit dan otot
  • Lobus temporalis (bagian samping) : sebagai pusat pendengaran, penciuman, dan pengecap
  • Lobus oksipitalis (bagian belakang) : sebagai pusat penglihatan


Cerrebelum : memiliki fungsi sebagai pusat keseimbangan.

Brainsteam atau batang otak mengatur fungsi dasar dari manusia seperti denyut jantung, suhu tubuh, proses pencernaan, dll. Brainsteam seperti penjelasan diatas tadi memiliki beberapa bagian yang juga mempunyai fungsi masing masing:
  • Otak tengah (mid brain) : mengatur gerakan mata, respon penglihatan, memperbesar pupil, mengatur gerakan tubuh , dan pendengaran
  • Pons : merupakan stasiun yang mengirimkan data menuju pusat otak, pons ini memiliki fungsi untuk mengatur kita terjaga atau tertidur
  • Medulla oblongata : mengontrol fungsi otomatis otak

Lalu ada juga bagian luar otak yang disebut cortical cortex (korteks) dan untuk bagian yang lebih dalam dari korteks ialah subkorteks diantaranya adalah hipotalamus, talamus, bangsal ganglia, amigdala, dan hipokampus. Adapun fungsi dari bagian bagian otak tersebut adalah:
Hypothalamus : mengatur fungsi tubuh
Thalamus : pintu gerbang sensori
Bangsal ganglia : gerakan
Amygdala : emosi
Hippocampus : memori

Oke gaaes disini aja dulu penjelasanku terima kasih ya udah baca semoga ilmunya bermanfaat:)


Thursday, October 20, 2016

Teknik Pengambilan Data dalam Penelitian Psikologi

Dalam berbagai penelitian ilmiah banyak sekali teknik teknik pengambilan data yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengobservasi penelitian tersebut. Pengambilan data ini juga beragam berdasarkan jenis kejuruan atau keilmuan yang kita pelajari.

Di psikologi sendiri ada beberapa teknik pengambilan data untuk sebuah penelitian, yaitu antara lain:

1. Kuesioner
Kuesioner berisi pertanyaan pertanyaan yang dituliskan oleh sang peneliti lalu akan dijawab secara langsung oleh subjek penelitian. Kuesioner ini paling sering digunakan dalam beberapa penilitian karena caranya lebih mudah tetapi ada kekurangannya yaitu ada beberapa subjek yang akan mengisi kuesioner secara tidak jujur atau hanya sekedar mengisi saja dengan tidak melihat pertanyaannya. Ini sangat berpengaruh pada penilitian si observer atau peneliti.
Contoh Kuesioner

2. Wawancara dan Observasi
Mungkin telinga kita tidak asing lagi mendengar kata wawancara, ya wawancara adalah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sang peneliti atau observer. Wawancara di dalam teknik pengambilan data di psikologi lebih kearah pendapat atau apa yang dirasakan oleh subjek terkait topik yang sedang diteliti. Lalu ada observasi, observasi ialah memperhatikan kejadian secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan hubungan antar aspek di fenomena tersebut. Sebenarnya kegiatan observasi sendiri merupakan kegiatan dasar dalam psikologi karena kegiatan ini sangat sering digunakan.















3. Eksperimen
Eksperimen mungkin pengambilan data yang dilakukan oleh ilmuan psikologi karena disini sangat dibutuhkan pengalaman juga ilmu yang banyak tentang psikologi. Karena eksperimen merupakan metode memanipulasi/perlakuan terhadap suatu variabel atau subjek penelitian. Eksperimen bisa dilakukan di laboratorium dan dalam konteks lingkungan yang riil atau naturalistic.
Salah satu eksperimen skinner tentang Operant Conditioning

Oke gaeees terima kasih udah melihat postinganku hari ini semoga bermanfaat yaa:)

Wednesday, October 19, 2016

Informed Consent

Dalam psikologi ada banyak sekali penelitian karena psikologi itu merupakan ilmu yang sangat sangat sangat menarik untuk dikaji secara ilmiah. Dan biasanya subjek subjek penelitian dalam psikologi adalah makhluk hidup karena psikologi mempelajari pikiran dan perilaku yang dimana benda mati tidak mempunyai itu. Karena subjeknya adalah makhluk hidup maka akan besar kemungkinan untuk sangat berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup tersebut. Nah untuk menghindari hal hal yang negatif akibat penelitian itu dibuatlah suatu etika agar penelitian itu berhasil dan juga aman. 

Subjek psikologi biasanya manusia dan hewan tapi terkadang ada juga yang meneliti tentang tumbuhan. Jadi ada dua syarat khusus yang berbeda dari kedua subjek tersebut, jika untuk hewan dibutuhkan review dan disetujui oleh lembaga etika yang melindungi hewan dan untuk manusia harus membaca dan menyetujui lalu menandatangani dahulu surat persetujuan (informed concent). 

Nah apa apa saja isi Informed Concent? Disini coba saya akan jelaskan

1. Tujuan dan prosedur penelitian
Ini sangat penting karena si subjek akan mengerti apa yang harus dia lakukan dan apakah ada dampak yang akan ia terima lalu dia juga mengetahui tujuan dari penelitian ini apa jadi dia bisa langsung menilai apakah dia cocok untuk berpartisipasi dalam penelitian itu.

2. Keuntungan/kegunaan penelitian
Apa keuntungan yang didapatkan sang subjek jika dia mengikuti penelitian ini jadi sang subjek juga mendapatkan reward dari dia membantu seseorang dalam penelitiannya. Juga penelitian harus memberi tahukan apa gunanya penelitian ini agar sang subjek bisa mendapatkan hal positif dari penelitian ini.

3. Resiko yang mungkin terjadi pada subjek
Hal ini sangat krusial dalam penelitian, tidak hanya penelitian psikologi teteapi penelitian ilmu yang lain juga. Karena jaman dulu banyak penelitian yang memiliki resiko ke subjeknya hingga membuat kehidupan si subjek berubah. Tentunya ini sangat tidak ber-prikemanusiaan dan melanggar HAM. Maka dari itu dibuat lah suatu peraturan dimana sang subjek kemungkinan besar mendapatkan beberapa dampak penelitian tersebut.

4. Keleluasaan mengundurkan diri kapan saja tanpa dikenai sanksi
Hal ini dikarenakan dalam penelitian tidak adanya unsur paksaan bagi sang subjek karena itu ada peraturan HAM nya juga kita secara etika meminta tolong pada dia jadi jika dia merasa tidak cocok dengan penelitian tersebut maka dia bisa saja mengundurkan diri tanpa sanksi.

5. Kerahasiaan identitas subjek
Ini juga perlu karena ada beberapa subjek yang tidak mau orang orang mengetahui itu karena bisa saja di dalam penelitian tersebut ada beberapa aib. Dan dalam peraturan HIMPSI pun ada aturan untuk menjaga kerahasiaan subjek atau para pasien.

Oke gaeeees mungkin ini dulu yang bisa aku posting, sebelumnya saya ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat:)

Tuesday, October 18, 2016

Stanford Prison Experiment

 Hallo gaes wazzap? Apa kabs? Waaah haha semoga kabar kalian baik baik saja ya.
Nah apakah kalian sering menonton film di rumah atau di bioskop? Bareng temen, keluarga, atau pacar? Biasanya kalian nonton film bergenre apa? Romance? Horor? Comedy? atau Mystery? Biasanya sih kalau horor enakan bareng pacar ya? Hahaha eits tapi aku disini gak bakalan ngomongin film yang bergenre diatas tadi tapi aku ingin memberi tahu ada film yang bergenre psikologi sih dan ini masih tentang metodologi penelitian psikologi.
Judul film nya adalah "Stanford Prison Experiment" yang merupakan kisah asli atau kisah nyata.
Ini merupakan eksperimen yang dilakukan Philip Zimbardo yang merupakan seorang dosen psikologi di Stanford University untuk mengetahui apakah kekerasan atau kebrutalan para sipir (guards) di Amerika Serikat dipengaruhi oleh sadistic personalty (perlakuan sadis dari diri mereka sendiri) atau dikarenakan situasi dan lingkungan di penjara. Jadi, Zimbardo akhirnya melakukan eksperimennya di ruang bawah tanah kampus karena saat itu kampus sedang ada liburan lalu dia membuat iklan di koran dengan 24 mahasiswa yang tidak punya catatan kriminal dan sehat secara psikologis. Dan mereka dibayar $15 per hari nya dalam kurun waktu 2 minggu.

Iklan di Koran




Lalu setelah dikumpulkan 24 orang partisipan maka akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menjadi sipir penjaga atau penjanga (guards) dan para napi (prisioners) dengan pengundian lewat koin. Lalu mereka membuat ruang bawah tanah itu menjadi mirip seperti penjara dan diletakkan sebuah kamera diujung lorong basement itu. 

Setelah semua telah selesai, maka tibalah saatnya eksperimen yang memang dibuat semirip mungkin keadaan seorang tersangka dan seorang sipir di penjara. Jadi para tahanan akan di jemput menggunakan mobil polisi. 

Setelah itu mereka langsung di bawa ke penjara bawah tanah yang ada di Stanford dan mereka dilakukan layaknya para tahanan oleh para sipir, awalnya masih berjalan mulus karena mereka masih memikirkan bahwa ini sebuah eksperimen dan di penjara itu tidak ada jam dinding karena takut para partisipan akan terpengaruh karena adanya jam. Sipir dibagi menjadi dua bagian yaitu yang jaga malam dan yang jaga siang.

Lalu para tahanan diganti dengan baju kain polos juga ada seperti stoking wanita dikepalanya dan sipir menggunakan baju sipir dan juga tambahan kaca mata hitam agar terkesan kalau mereka adalah sipir asli. Para tahanan menggunakan baju di nomornya, jadi para tahanan tidak akan dipanggil nama tapi dipanggil sesuai nomor yang ada di bajunya.


Dan disini para sipir sudah menunjukan kekejamannya dalam hitungan jam saja seperti membuat peraturan sendiri, memberikan hukuman sendiri, bertindak berlebihan kepada para tahanan, dan melakukan kekerasan pada tahanan. Dan bagi yang tidak patuh pada sipir ataupun melawan sipir akan dimasukan ke dalam ruangan tersendiri yang sempit dan gelap.

Disini sudah mulai ada tanda tanda perlawanan dari tahanan akibat perlakuan yang dilakukan oleh para sipir seperti menahan pintu dengan kasur yang ada, lalu mulai melawan sipir, dan mencoba untuk kabur dari penjara itu karena tidak tahan dengan keadaan yang dialaminya. Dan ada salah satu tahanan yang sudah sangat depresi dan sangat terganggu psikologisnya yang akhirnya dia di bebaskan oleh pihak Zimbardo.

Lalu sang tahanan diganti oleh seseorang yang menggantikan perannya sebagai tahanan baru agar para tahanan lainnya yang di dalam bisa dibebaskan jiga melihat temannya bebas. Tapi disini keadaan makin kacau, terjadi persilisihan yang sangat terlihat pada dua kelompok tersebut sehingga eksperimen tersebut dihentikan pada hari ke-6 karena para tahanan yang terlihat sangat depresi dan sipirnya juga menunjukan kebrutalan mereka yang sudah semakin dalam.


Lalu pada intinya setiap individu memiliki kecenderungan untuk mengikuti social rules-nya atau peran sosialnya apalagi dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan semakin dipengaruhi oleh perilaku yang diharapkan.

Oke gaes tapi tenang aja eksperimen eksperimen yang terlalu ekstrim ini tidak akan terjadi karena sudah diatur oleh para peneliti agar suatu penilitian tidak memberikan dampak negatif berkepanjangan pada subjek penilitian juga harus melindungi hak masing masing individu, okee semoga bermanfaat ya gaes:)





Metodologi Penelitian Psikologi

Kita pasti pernah lihat orang orang membuat suatu penilitian entah itu penelitian biologi, antropologi, geologi, ataupun psikologi. Dalam penelitian penilitian ilmiah tersebut dilakukan beberapa langkah, yaitu:

  • Membaca teori dan menentukan teori apa yang ingin kita gunakan dalam penilitian. Hal ini sangat penting untuk sebagai bahan utama atau bahan acuan kita untuk melakukan penelitian.
  • Menarik hipotesis. Hipotesis sendiri artinya prediksi kita mengenai, dugaan, atau pernyataan sementara mengenai masalah suatu teori atau mengenai teori itu sendiri.
  • Melakukan research atau penelitian. Hal ini merupakan inti dari pengerjaan suatu penelitian dimana dilakukannya pengumpulan data, melakukan metodologi, hingga menarik konklusi atau kesimpulan.
Dalam artikel atau postingan kali ini saya akan membahas tentang metodologi dalam psikologi karena yang membedakan penelitian psikologi dan kajian ilmu lainnya adalah metodologinya. Kita tidak bisa melakukan penelitian psikologi dengan metodologi penelitian kedokteran, antropologi, ataupun kajian ilmu yang lainnya. Berikut adalah beberapa metodolgi penelitian psikologi:

1. Descriptive Studies / Observational Studies
Metodologi ini berfokus pada si peneliti atau observer dan metodologi inipun dibagi menjadi dua:

  • Naturalistic observation dimana sang peneliti tidak berinteraksi langsung dengan subjek penelitian. Contohnya itu kita meneliti kebiasaan orang melanggar lampu merah, sang observer hanya berdiri di dekat lampu merah tersebut tanpa berinteraksi dengan subjek penelitian.
  • Participant observation ini adalah kebalikan dari Naturalistic observation dimana sang observer langsung berinteraksi dengan subjek penelitian. Contohnya: sang observer berpura pura menjadi guru di suatu kelas sekolah untuk meneliti perilaku anak di kelas tersebut.
2. Longitudinal Studies
Metodologi ini merupakan studi jangka panjang karena meniliti suatu subjek atau suatu kelompok dengan rentang waktu yang lama untuk mengamati perilakunya. Contohnya: seorang observer meneliti seorang subjek dari dia kecil hingga dewasa untuk meneliti perubahan perilakunya atau komponen lainnya.

3. Cross-sectional Studies
Merupakan jenis penelitian dengan cara membandingkan beberapa objek menurut usianya. Contohnya: membandingkan cara menyelesaikan suatu masalah pada beberapa kelompok usia tertentu misalnya remaja (12-20 tahun), dewasa (20-30 tahun), dan tua (31-50 tahun)

4. Correlational Studies
Merupakan metode penelitian yang menguji bagaimana variabel variabel psikologis berkaitan di kehidupan nyata tanpa memikirkan kausalitasnya (sebab akibat). Contoh: sebuah penelitian yang mengatakan seseorang yang memiliki selera humor yang tinggi cenderung akan memiliki perasaan sosial yang tinggi pula, penelitian ini tidak memikirkan kausaltiasnya seperti orang yang memiliki humor yang tinggi terkadang juga menyebalkan, dan lainnya.

5. Experiment Studies
Kalau metode ini melihat hubungan kausalitas variabel variabel penelitian dengan cara manipulasi/perlakuan dan pengukuran variabel tersebut.

Kategorisasi subjek berdasarkan perlakuan :
  • Kelompok kontrol kelompok yang tidak diberi perlakuan eksperimen
  • Kelompok eksperimen kelompok yang diberi perlakuan eksperimen


Kategorisasi variabel penelitian:

  • Variabel bebas (independent variabel) yaitu variabel yang dimanipulasi.
  • Variabel tergantung (dependent variabel) yaitu variabel yang diukur.
Oke gaeees sekian dulu postingan dari aku semoga bermanfaat ya terima kasih:)

Monday, October 17, 2016

Pendekatan Utama dalam Psikologi

Setiap orang pasti memiliki masalah yang berbeda beda dan juga karakter yang berbeda beda. Inilah yang membuat para ilmuan Psikologi mencari cara agar bisa mengobati pasiennya atau orang melalui pendekatan yang dikonsepkannya. Jadi untuk mengatasi masalah banyak orang tidak hanya dibutuhkan 1 pendekatan psikologi bahkan akhir akhir ini ada pendekatan baru yang disesuaikan dengan kondisi manusia saat ini. Apa apa aja pendekatan itu? Lets we see!

1. Pendekatan Psikoanalisa

Dia adalah tokoh yang menganut pendekatan psikoanalisa, dialah Sigmund Freud. Psikoanalisa sendiri dicetuskan Freud karena banyak pasien nya yang yang mengalami kelumpuhan pada tubuh karena faktor psikis. Awal mulanya terapi yang dijalankan Freud itu berupa Hypnosis, tetapi banyak pasien yang sulit untuk di Hipnosys maka dia membuat asosiasi bebas yaitu pasien boleh bercerita apa saja lalu sang terapis akan mengaitkannya dengan sisi tidak sadar. Dia juga menerapkan ilmu atau pemahaman Unconciousness yang berarti perilaku manusia bergantung pada ketidaksadaran seperti mimpi, dan juga saat menyusu pada ibu saat kecil itu namanya libido seksualis.

2. Pendekatan Behaviourisme

John Watson (1913) dia menentang pendekatan psikoanlisa karena tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, lalu dia mengemukaan suatu pendekatan Behaviourisme yang dimana suatu perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, 

Ivan Pavlov
Skinner














Ivan Pavlov dan Skinner meneliti dengan perilaku hewan, Ivan Pavlov dengan anjingnya dan Skinner dengan burungnya. Mereka berpendapat bahwa perilaku (response) terbentuk karena sesuatu (stimulus) dan itu bisa dikondisikan (conditioning) 

3. Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif ini lahir karena banyak fenomena fenomena yang tidak bisa dijawab oleh pendekatan Psikoanalisa atau Behaviour, karena Kognitif sendiri memiliki kata kunci yaitu proses berfikir secara mental. Jadi pada pendekatan ini tidak hanya lingkungan ataupun ketidaksadaran yang mempengaruhi seseorang tetapi proses berpikir juga mempengaruhi perilaku manusia. Seperti : proses belajar, pengambilan keputusan, intelegensi, bahasa, dan banyak lainnya.

4. Pendekatan Psikologi-Sosial

Kurt Lewin (1930) menagjukan teori medan atau yang disebut Fiel Theory yang beranggapan bahwa perilaku manusia berasal dari interaksi antara faktor individu (biologis, kebiasaan,dll) dengan faktor lingkungannya. Dari pendekatan ini muncul adanya nama Bystander Effect yaitu fenomena dalam psikologi sosial ketika kita cenderung enggan untuk menolong orang lain yang kesusahan saat ada orang lain lagi yang berada disitu. Pendekatan ini sesuai dengan kondisi saat ini dimana manusia sekarang kurang akan adanya tingkat sosial.

5. Pendekatan Psikologi Humanistik / Terapis

Carl Rogers

Abraham Maslow













Pada tahun 1950-an mereka menjadi pelopor pendekatan Humanistik yang menganggap manusia bisa diajak untuk memaksimalkan potensinya. Pendekatan ini lebih membuat manusia lebih berkualitas dan manusia bisa tumbuh dengan sehat, dan di dalam pendekatan ini lebih diterapkan atau diperhatikan subjek atau humanisnya.

Ada juga hierarki Maslow


Dimana kebutuhan paling dasar manusia adalah Physiological (kebutuhan fisiologis), lalu ada Safety (keamanan), terus ada Love / Belonging (rasa aman), lalu menuju ke Esteem (Penghargaan) dan akhirnya berujung pada Self-Actualization (aktualisasi diri)






Oke gaeees baiklaaah sampai disini dulu pembahasan kita, nanti akan aku post lagi lebih banyak ilmu tentang psikologi. Semoga ilmunya bermanfaat ya amin, terima kasih :)

Sunday, October 16, 2016

Perkembangan Psikologi Ilmiah

Psikologi akhir akhir ini mulai dipandang sebagai ilmu yang sangat berguna, sering dipakai dalam berbagai bidang pekerjaan atau dalam berbagai bidang studi. Sekarang kalau kita lihat di Kepolisian bahkan sampai ke Sekolahan ada Psikolog nya untuk bekerja di bagian konseling. Selain itu Psikologi sekaarang ini bisa dikaji secara ilmiah dan bisa diteliti. Banyak penelitian akhir akhir ini yang berkaitan dengan psikologi seperti kapasitas seseorang bagaimana, mengetahui sifat seseorang dari apa yang dia sukai dan yang gak dia sukai, mengetahui kemampuan, kecerdasan, dan masih banyak lagi.

Hal itu tidak terlepas dari peran para ahli atau ilmuan ilmuan psikologi yang meneliti dengan menerapkan ilmu psikologi sehingga penelitian itu bersifat ilmiah. Siapa siapa sajakah tokohnya dan perkembangan apa yang dia lakukan? Berikut penjelasannya

1. Wilhalm Wundt (1879)

Yang pertama ini adalah Wilhalm Wundt, ia bisa disebut juga bapak psikologi ilmiah karena dia lah yang membuat psikologi bisa dihitung atau dapat diukur dengan metode Reaction Time. Dia juga mendirikan sebuah laboratorium psikologi pertama di dunia yang berada di Leipzig, Jerman. Dia memiliki dua metode dalam mengukur psikologi, yaitu:

• Introspection: mengevaluasi secara sistematis pengalaman mental dengan cara melaporkan apa yang mereka pikir dan rasakan.

• Structuralism: membagi/memilah pengalaman menjadi komponen-­‐komponen dasar pembentuknya.

2. William James (1890)

Dia berpendapat kalau mental bersifat kompleks dan karena itu dibutuhkan evaluasi secara menyeluruh, pendapatnya ini tertulis dalam karya nya atau tulisannya yang berjudul "The Principle of Psychology". Dia juga memiliki dua pendapat dalam psikologi, yaitu :

• Stream of Consciousness: pendapat bahwa mentalitas manusia tersusun dari peristiwa sadar yang saling berkesinambungan.

• Functionalism: pendapat bahwa mentalitas memiliki fungsi tertentu yang merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan

3. Max Wertheimer dan Wolfgang Köhler (1912)
Max Weirthmwe
Wolfgang Kohler














Mereka berdua mengemukakan suatu teori dimana teori tersebut dinamai "Gestalt Theory". Mereka berpendapat bahwa keseluruhan pengelaman tidak hanya sekedar penjumlahan partikel pengalaman pengalaman pembentuknya.

Oke gaes baiklah sampai disini dulu post aku, aku nanti akan mengepost lebih banyak lagi tentang psikologi pastikan kamu berlangganan dan selalu baca setiap post-an aku. Terima kasih banyak

Perdebatan Nature vs Nurture

Di pos sebelumnya aku ada menulis tentang Nature dan Nurture. Perlu kalian ketahui gaes kalau Nature itu adalah pengaruh karena gen sedangkan Nurture itu adalah pengaruh karena lingkungan. Yang diperdebatkan disini adalah "Mana yang paling berpengaruh? Nature atau Nurture? Gen atau Lingkungan? Dalam membentuk sifat atau karakter manusia". Beberapa ahli berpendapat jika Nature lah yang lebih berperan karena gen itu langsung masuk ke dalam tubuh seseorang tapi ada beberapa ahli mengatakan kalau Nurture lah lebih berpengaruh karena seseorang cenderung mengikuti tingkah perilaku lingkungannya.

Jadi sampe sekarang pun perdebatan ini masih sering dipertanyakan tetapi dengan mengambil kesimpulan bahwa Nature atau Nurture sama sama memiliki pengaruh besar terhadap seseorang. Nah saya akan memberi contoh suatu perilaku yang disebabkan oleh Nurture (lingkungan).


Coba tebak garis manakah yang paling panjang? Yang atas?

Jawabannya adalah garis tersebut sama panjangnya. Ini adalah Muller-Lyer Illusion yang membuat mata kita seolah melihat garis atas yang panjang tetapi ilusi ini tidak berpengaruh pada orang orang primitif dikarenakan ilusi ini hanya bekerja pada orang orang yang hidup dengan melihat bangunan bangunan geometri sementara orang primitif yang tidak sering melihat bangunan bangunan geometri tidak akan terpengaruh. Ini yang dinamakan pengaruh lingkungan ataupun Nurture.

Baik lah terima kasih telah mampir ke blog-ku, semoga ilmu nya bermanfaat :)

Ilmu Psikologi

Kemarin saat aku ke pergi ke Minimarket deket rumah aku dihampirin sama mbak mbak cantik SPG, dia nawarin aku sebuah voucher waterpark. Nah, aku terpesona sama senyum mbaknya makanya aku hanya diam dan menatap matanya (eaaak baperan amat sih aku wkwkw). Terus karena si mbak nya bingung aku diam terus jadinya dia nanya "Mas maaf, mas masih kuliah ya? Jurusan apa mas?" aku cuman bilang "Psikologi mbak" dan reaksi mbaknya kaget trus bilang "Berarti mas daritadi membaca pikiran saya yah? Aduh mas maaf ya eh mas bisa terawang sifat saya gak mas?" WTF? Mbak plis deh aku ini psikologi bukan dukun.

Apa emang ya semua orang kalau psikologi itu bisa baca pikiran orang, tau sifat orang, atau nerawang masa depan? Apa kalian berpikir seperti itu juga? Kalau begitu kalian salah gaes kalian salah banget. Salah nya dimana? Nih ya aku jelasin

Psikologi sekarang itu termasuk ilmu empiris artinya ilmu yang bisa dikaji secara ilmiah atau bisa di hitung bukan tebak tebakan. Jadi, psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mind (pikiran), body (tubuh), dan behaviour (perilaku). 

Jadi ada prosesnya untuk mengetahui perilaku seseorang dengan melihat kondisi tubuhnya dan melihat kondisi jiwa/pikirannya. Jadi bukan hanya sekedar tebak tebakan ya gaes. Untuk lebih jelasnya aku akan buat point point dibawah untuk memperjelas Psikologi di masa sekarang

1. Psikologi adalah ilmu empiris.
2. Predisposisi alami (nature) dan pengaruh lingkungan (nurture) berinteraksi membentuk perilaku.
3. Pengaruh otak dan kapasitas mental tidak bisa terpisahkan.
4. Revolusi dalam biologi turut menambah khasanah ilmu psikologi.
5. Kapasitas mental bersifat adaptif.
6. Kajian psikologi melintasi sekat-­sekat keilmuan.
7. Banyak hal yang mempengaruhi cara berpikir, emosi, dan perilaku tanpa disadari